Pemeriksaan Kehamilan


Kehamilan merupakan kodrat bagi setiap wanita. Seorang wanita akan merasa sempurna bila wanita tersebut mampu menghasilkan keturunan. Proses kehamilan sendiri di awali dengan masa kehamilan.
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan. Diagnosis kehamilan biasanya sangat ditegakkan, tetapi sayangnya hal ini tidak selalu terjadi. Proses farmakologis atau patofisiologis kadang-kadang memicu perubahan-perubahan endoktrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan, sehingga membingungkan wanita, dan kadang-kadang juga dokternya. Perubahan ini menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan.

TUJUAN PRAKTIKUM:
·         Untuk mengetahui cara pemeriksaan kehamilan menggunakan metode galli manini dengan reaksi biologic.
·         Untuk mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan uji kehamilan menggunakan test pack
·         Untuk menentukan adanya Beta hCG pada urin wanita hamil

TINJAUAN PUSTAKA
Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin. Kadar minimal beta hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif berkisar antara 20-100 mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan mempunyai batas minimal 5 mlU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, kadar beta hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mlU/mL (meskipun pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruari terakhir sudah lebih dari ratusan mlU/mL).

Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) merupakan hormon glikorotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun1960-an uji-uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan seperti kelinci, tikus dan katak untuk membuktikan adanya HCG dalam serum atau urine. Dewasa ini tes tersebut telah diganti dengan tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG (sacher, 2004).

HCG memiliki dua berkas genetikyaitu CGA dan CGB. Hormon hCG adalah hormon glikoprotein dari keluarga gonadoprotein yang awalnya disintesis oleh embrio manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta) selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sekresi steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan.

Fungsi dari hCG yaitu berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, sehingga menyebabkan ia mensekresikan hormon progresteron. Progresteron memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari pembuluh darah dan kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin. Karena sangat negativ dengan sendirinya, hCG dapat mengusir sel-sel kekebalan ibu, melindungi janin selama trimester pertama. Dihipotesiskan juga bahwa hCG bisa merupakan link plasenta untuk pengembangan immunotolerance ibu lokal. Sebagai contoh, hCG diperlakukan sel endometrium menginduksi peningkatan apoptosis sel T (pembubaran sel-T).

Karena kemiripannya dengan LH. hCG juga dapat digunakan secara klinis untuk menginduksi ovulasi dalam ovarium serta testosteron produksi ditestis.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk uji kehamilan pada saat ini, berbagai macam reaksi antara lain:
·         Reaksi dari hogben
Menggunakan kodok afrika selatan yaitu  xenovus laevis dimana suntikkan 2 cc urin wanita hamil. Reaksi positif ditandai dengan keluarnya telur dalam waktu 12-24 jam.
·         Reaksi dari consulof
Menggunakan kodok berwarna yaitu rana exculentayang seelumnya telah diamil kelenjar hypohysenya lebih dahulu sehingga warna kodok memucat. Kemudian disuntikkan 2,5 cc urin wanita hamil. Hasil positif bila warna kodok berubah menjadi coklat.
·         Reaksi dari Friedman
Menggunakan kelinci betina yang telah 3 minggu di asingkan sehingga tidak berhubungan dengan kelinci jantan, dimana disuntikkan 5 cc urin wanita hamil intravena pada vena telinga kelinci selama 2 hari berturut-turut. Setelah 2 jam dilakukan laparotomi, diambil ovarium dan diperiksa. Hasil psitif bila ditemukan korpus rubra dan lutea.
·         Reaksi galli mainini
Menggunakan kodok jantan yaitu buffo vulgaris dimana disuntikkan 5 cc urin wanita hamil pada bagian bawah kulit perut kodok. Hasil positif ditandai dengan adanya sperma pada air kemih kodok yang telah didiamkan selama 3 jam.
·         Reaksi Aschim Zondek
Menggunakan 5 ekor tikus betina imatur, pada hari kelima diadakan operasi pada tikus yang telah disuntik dengan urin wanita hamil tersebut. Operasi dititikberatkan pada perubahan ovarium tikus putih. Hasil positif jika terdapat korpus rubrum.
·         Test Pack
Test pack merupakan alat uji kehamilan yang sangat simple dan dapat dilakukan dirumah. Bentuk test pack ini ada dua macam yaitu strip dan compact. Bentuk strip harus dicelupkan kedalam urin yang telah ditampung pada sebuah wadah atau disentuhkan pada saat buang air kecil. Sedangkan bentuk compact yaitu dengan meneteskan urin langsung pada bagian tertentu dari alatnya.
 Alat uji kehamilan ini memiliki dua buah garis. Garis yang pertama mengisyaratkan test dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis tersebut akan tampak bila test pack mendapatkan cukup urin untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil test, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibody yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna apabila hormon ini terdeteksi.
·         Test kehamilan Plano-test
Tes ini menggunakan urin pagi wanita hamil dengan mereaksikan kit neo planotest duoclon. Dengan melihat ada atau tidaknya aglutinasi saat pencampuran. Hasil positif ditandai dengan adanya aglutinasi.


METODE PRAKTIKUM
·         Galli Mainini
·         Test Pack

PRINSIP PEMERIKSAAN
·         Hormon hCG pada urin wanita hamil merangsang terbentuknya sperma pada kodok jantan (reaksi biologis)
·         Terjadinya reaksi antara antibody hCG yang terdapat pada alat dengan urin wanita hamil yang mengandung hormon hCG.

ALAT DAN BAHAN
Spuit
·         Pipet tetes
·         wadah
·         Tali rafia
·         Test pack
·         Objek glass
·         Cover glass
·         Mikroskop
·         Katak jantan
urin ibu hamil

CARA KERJA
Metode Galli Mainini
a.      Ambil seekor katak jantan, pegang erat-erat tapi jangan terlalu kencang
b.      Cubit daerah punggung belakang atau perut bagian bawah sampai kulitnya tertarik keatas
c.       Suntikkan urin wanita hamil sebanyak 3 cc dengan jarum suntik
d.      Lepaskan katak tersebut biarkan di air
e.       Ikatlah salah satu kakinya dengan tali rafia dan diamkan selama 30 menit
f.       Setelah 30 menit, ambil kataknya dan rangsang bagian kloakanya menggunakan pipet tetes dengan cara diputar-putarkan secara perlahan sampai urinnya keluar.
g.      Pipet urin yang keluar
h.      Teteskan pada objek glass dan tutup dengan cover glass
i.        Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 kali.

Metode Test Pack
a.      Urin pagi wanita hamil diletakkan dalam wadah yang bersih
b.      Celupkan strip kedalam urin sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum selama 30-60 detik
c.       Jika menggunakan compact, maka cukup meneteskan urin pada bagian tertentu yang telah disediakan pada alatnya
d.      Tunggu sampai muncul garis kontrol dan garis test
e.       Jika muncul 2 garis artinya positif hamil. Jika hanya satu garis maka berarti tidak hamil


HASIL PENGAMATAN
·         Metode Galli Mainini : negative, karena tidak ditemukan sperma katak
·         Metode Test Pack : positif, karena pada strip maupun compact terdapat dua garis yang muncul yaitu garis kontrol dan garis test
PEMBAHASAN
Pada metode Galli Mainini tidak ditemukan sperma katak berbentuk seperti cabai. mungkin dikarenakan beberapa faktor antara lain:
·         Praktikan kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urin, sehingga jumlah urin yang masuk kurang atau bahkan berlebihan
·         Praktikan salah menyuntikkan urin pada bagian katak yang seharusnya disuntik, sehingga tidak bereaksi ketika disuntikkan urin
·         Urin umur kehamilan yang dipakai mungkin kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak) dll.

Pada metode test pack, alat ini akan bereaksi jika dalam urin wanita hamil terdapat hCG dan tanda pada uji ini menunjukkan dua garis. Yang artinya wanita ini hamil. Pada wanita hamil akan terdeteksi kadar hCG yang cukup tinggi didalam urinnya (sedikitnya akan mencapai 25 mlU/mL). Namun, kadar sensitifitas setiap alat tes kehamilan berbeda-beda. Semakin sensitif tentu semakin baik. Ada juga alat tes yang mampu mendeteksi kadar hCG sebanyak 5 mlU/mL saja. Garis yang pertama mengisyaratkan test dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis tersebut akan tampak bila test pack mendapatkan cukup urin untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil test, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibody yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna apabila hormon ini terdeteksi.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada metode Galli mainini diketahui bahwa sampel urin yang di uji negative. Karena tidak terdapat sperma katak yang berbentuk seperti cabai. Pada test pack. Hasilnya menunjukkan dua garis yang artinya wanita tersebut positif hamil.

DAFTAR PUSTAKA

·         Anonim. 1989. Serologi. Jakarta : Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.
·         Muhayat, Ali. 1998. Pengaruh Hormon Terhadap Fase Kehamilan. Bandung: Surya Aditama Media.
·         Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.
·         Ibrahim. Zr. Christina. S. 1971. Perawatan Kebidanan 1. Jakarta : Bhratara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Nernst

Makalah Rhodamin-B

buku memo,.