Makalah Lisosom

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Ketika mempelajari RE dan aparatus golgi, kita telah mengenal adanya vesikuli-vesikuli yang berfungsi untuk mengangkut senyawa-senyawa hasil biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan. Beberapa vesikuli tersebut mengangkut enzim-enzim yang antara lain berperan untuk proses metabolisme sel. Pada tahun 1950 de Duve dan kawan-kawannya sedang intensif mempelajari enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat.
Salah satu enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa didalam sitoplasma terdapat zat yag mengadung enzim tersebut, sehingga dapat diupayakan untuk dapat mengisolasi zarah tersebut dalamkeadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan menggunakan mikroskop electron menemukan adanya zarah yang banyak mengandung asam fosfatase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zara tersebut akan paling aktif jika isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatnya dibuat dari isolatonis misalnya dengan sukrosa, Sehingga zarah tersebut mengandung enzim hidrolik. Zarah yang mengandung enzim hidrolik ini kemudian ditentukan sebagai organela baru dan diberi nama lisosom. Karena enzim yang banyak terdapat di lisosom adalah asam fosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim penanda lisosom.
Dalam bab ini akan dipelajari tentang lisosom serta sejarah ditemukannya lisosom, berbagai fungsinya, proses pembentukan lisosom dan macam-macamnya. Setelah mempelajari bab ini diharapkan para pembaca mengerti bagai mana prosess pembentukan lisosom dan fungsi lisosom, mekaisme kerja lisosom, dan mengerti mekanisme fogositosis yang dilakukan oleh lisosom.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah sejarah ditemukannya lisosom?
2.      Apa yang dimaksud lisosom?
3.      Apa saja macam-macam lisosom?
4.      Bagaimana fungsi lisosom?
5.      Bagaimana proses pembentukan lisosom?
C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Sejarah ditemukannya lisosom;
2.      Pengertian lisosom;
3.      Macam-macam lisosom;
4.      Fungsi lisosom;
5.      Proses pembentukan lisosom.
D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep ilmu pengetahuan. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.   Penulis, sebagai alat penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya
tentang konsep ilmu pengetahuan.
2.    Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang konsep ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun secara praktis.
E.     Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang akan dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan baik dari buku maupun internet. Data tersebut diolah dengan teknis analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikannya dalam konsep ilmu pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pembahasan
1.      Sejarah Ditemukannya Lisosom
Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve dkk (1955). Pertama  kali menemukan organel ini pada sel hati tikus, kemudian tahun 1963 mereka mengemukakan pula bahwa lisosom adalah kantung berisi enzim hidrolisa yang aktif dalam medium berpH asam. Namun jauh sebelum itu pada akhir tahun 1800, E. Metchnifoff dan Paul Erlich telah mengamati granula pada leukosit yang diduga ada hubungannya dengan  pencernaan intrasel
C.de Duve dkk dari Belgia meneliti dari segi biokimia sedangkan Ak Novikoff dkk dari USA meneliti dari segi morfologi dan sitokimia.Sejak tahun 1950 dengan mikroskop electron telah dapat mengobservasi struktur struktur kecil/badan mikro.
2.      Pengertian Lisosom dan Struktur Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian  lisosom ini sendiri  ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Sebenarnya banyak pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai berikut:
a.        Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel.
b.      Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk ke dalam sel.
c.        Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan intrasel terbatas.
d.      Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak uniform antara satu sama lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang dicerna oleh lisosom tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk yang hampir bulat, dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2 μm. Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
      Secara struktur lisosom terdiri dari :
a.       Membran lisosom
Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
b.      Enzim lisosom
Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai fungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA, protein dan lipid. Enzim tersebut disebut lisozim. Enzim-enzim tersebut antara lain :
1.      Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
2.      Protease berfungsi menghidrolisis protein
3.      Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
4.      Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
5.      Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat polisakarida serta oligo sakalida.
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa kira-kira ada 50 jenis enzim pada lisosom yang mana enzim-enzim tersebut tidak ditemukan dalam sebuah lisosom ataupun dalam sebuah sel tertentu melainkan enzim-enzim tersebut
diperoleh dari  berbagai macam jaringan. Enzim pada lisosom bekerja optimal dalam keadaan asam.

3.      Macam – Macam Lisosom
            Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai saat ini, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer merupakan lisosom yang belum digunakan untuk pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom primer yang telah bekerja dan menyatu dengan membran fagosom.
Lisosom primer hanya berisi enzim – enzim hidrolase  sedangkan  lisosom sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang sedang dicerna terdapat 4 macam yaitu :
(1) Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) Badan Residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna.
4.      Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri,selain itu perombakan organel sel yang telah tua ,proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom..pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
a.       Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

b.      Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
c.       Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
5.      Proses Pembentukan Lisosom
Proses pembentukan lisosom ada dua macam yaitu :
a.       Dibentuk langsung oleh RE (retikulum endoplasma)
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
b.      Dibentuk oleh  badan golgi.
Lisosom berasal dari pembentukan tunas sisterna A golgi pada sisi trans lisosom primer pada umunya adalah vesikuli yang bersalutkan protein yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas  dengan begitu vesikuli akan terlepas.

B.     Ringkasan
Istilah lisosom diperkenalkan pertama kali oleh de Duve dkk (1955). Pertama  kali menemukan organel ini pada sel hati tikus. Lisosom adalah kantung berisi enzim hidrolisa yang aktif dalam medium berpH berfungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA, protein dan lipid. Secara umumnya lisosom berfungsi dalam proses fagositosis, autofagi dan endositosis. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel. Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Sedangkan fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Lisosom dapat dibentuk secara langsung oleh retikulum endoplasma dan dari pembentukan sisterna dari badan golgi.

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna sehingga dapat menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk ke dalam sel.
B.     Saran
Agar mahasiswa dapat memperhatikan benar pada struktur lisosom,pembentukan lisosom dan macam – macam lisosom dengan baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi.
Depdikbud, Jakarta.
Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Sumadi dan Aditia, 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu. Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Nernst

Makalah Rhodamin-B

buku memo,.